Butuh Alat Berat: Beli atau Sewa?

August 30, 2019

Perusahaan kamu baru memenangkan lelang sebuah proyek besar; tentu kamu senang bukan main karenanya. Tapi seketika ada satu hal yang langsung mengusik: proyek ini membutuhkan sebuah alat konstruksi khusus yang tidak kamu miliki. Tentu saja kamu selalu punya pilihan untuk menyewa atau membeli alat ini, tapi mana pilihan yang lebih baik?

Jawabannya: tergantung situasi. Mungkin terdengar klise, tapi ini memang benar adanya. Bisa jadi untuk suatu kontraktor menyewa adalah opsi terbaik, tapi di saat yang sama itu belum tentu adalah pilihan yang paling baik buat kamu—membeli mungkin adalah pilihan yang lebih bijak untuk kasusmu. Lantas, bagaimana caranya kamu tahu pilihan mana yang paling tepat buat situasi khususmu?

Seringkali, biaya menjadi pertimbangan utama atau, bahkan, satu-satunya dalam mengambil keputusan untuk beli atau sewa alat. Mari kita telusuri contoh skenario berikut.

Katakanlah kamu membutuhkan scissor lift. Harga baru unit scissor lift yang kamu mau di pasar adalah sekitar 400 juta rupiah. Sementara harga sewanya adalah 25 juta rupiah per bulannya, sudah termasuk dengan biaya mobilisasi dan demobilisasi. Karena kebetulan proyek yang mau kamu terima ini adalah proyek jangka lama, setidaknya kamu bakal menggunakan scissor lift tersebut untuk 1 tahun sehingga harga sewa total menjadi 12 bulan dikalikan dengan 25 juta rupiah per bulan, yakni 300 juta rupiah.

Kamu mungkin berpikir bahwa hanya dengan menambah investasi sebesar 100 juta rupiah, kamu bisa memiliki alat tersebut ketimbang sewa. Jangan dulu terkecoh karena sesungguhnya ongkos memiliki suatu alat jauh dari sekedar hanya harga belinya saja. Apa saja ongkos kepemilikan alat selain dari harga beli? Lebih baik kita telusuri kasus masing-masing di mana membeli atau menyewa menjadi lebih menguntungkan.

Situasi ketika membeli adalah lebih baik

Salah satu rintangan terbesar yang bisa menghalangi seseorang atau sebuah perusahaan untuk membeli alat konstruksi baru adalah diperlukannya modal besar di awal untuk membayar uang muka untuk pembelian alat. Meskipun biaya besar yang mesti dikeluarkan di awal, seringkali membeli menjadi tetap lebih menguntungkan karena alat tersebut tentu saja bisa dijual lagi. Namun, perlu diperhitungkan bahwa harga jual alat biasanya akan turun ketika alat tersebut dijual kembali. Penurunan harga ini disebut sebagai depresiasi dan ini menjadi salah satu komponen biaya yang perlu diperhitungkan ketika menimbang-nimbang pilihan antara beli atau sewa. Selain biaya depresiasi, calon pembeli juga patut memperhitungkan biaya lainnya seperti biaya perawatan dan asuransi yang seringkali luput dari perhitungan pembeli.

Terakhir, tentu saja keuntungan terbesar dari membeli alat adalah alat tersebut akan selalu ada setiap dibutuhkan; kamu memegang kendali penuh terhadap alat tersebut. Beda halnya dengan rental; bisa jadi alat yang mau disewa kebetulan bisa kosong ketersediannya di pasar karena penuhnya permintaan.

Situasi ketika menyewa adalah lebih baik

Buat kamu yang tidak punya modal besar di awal untuk membeli alat, rental adalah alternatif yang pas karena biayanya yang relatif rendah dibanding dengan membeli. Biaya perawatan dan asuransi pun umumnya ditanggung oleh pihak penyedia alat sehingga kamu tidak perlu pusing lagi dengan masalah itu. Hanya saja, biaya sewa yang kamu keluarkan adalah biaya yang pasti terbuang (sunk cost), tidak seperti biaya beli yang bisa kamu dapatkan lagi sebagian setelah menjualnya.

Rental juga membuat pilihan alat kamu terbatas, baik dari segi model maupun tahun produksi. Kamu pun tidak punya kendali penuh terhadap kondisi alat yang mau kamu sewa. Bukan tidak mungkin alat yang kamu sewa tidak terawat dengan begitu baik selama pemakaian.

Kesimpulan

Membeli atau menyewa punya keunggulan masing-masing yang patut diperhitungkan sebelum membuat keputusan. Kalkulasi semua biaya dan ambil keputusan yang sebijak mungkin sesuai dengan kebutuhan kamu atau perusahaan kamu.

Dengan membeli, memang kamu bisa punya kendali penuh akan alatmu dan bisa menjualnya kembali ketika alat sudah dibutuhkan, tapi tentu kamu harus menyiapkan modal di awal yang cukup besar. Jangan lupa akan biaya-biaya lain seperti biaya perawatan dan asuransi yang sering luput dari pengamatan.

Menyewa bisa menjadi alternatif tepat ketika kebutuhan kamu akan alat tersebut tidak begitu tinggi atau modal yang kamu punya tidak begitu besar. Hanya saja, biaya sewa yang kamu bayar adalah ongkos yang sudah pasti kamu tidak bisa peroleh kembali (sunk cost). Pilihan rental juga terbatas karena tidak selalu alat yang kamu mau tersedia di pilihan rental yang ada.

Jika kamu memilih untuk menyewa alat berat, pertimbangkan Trek.id untuk solusi rental alat konstruksi kamu.